POPULARITAS Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) belakangan ini melejit. Damkar menjelma menjadi idola baru bagi warga. Terlebih bagi mereka yang sedang mengalami kesusahan dan kesulitan. Saat kondisi gawat darurat, Tim Damkar menjadi garda terdepan untuk menyelamatkan jiwa, aset, bahkan lingkungan.
Sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan dini terhadap bahaya kebakaran, SMK Negeri 4 Probolinggo membekali para taruna dan taruninya dengan pengetahuan dan keterampilan dasar penanganan kebakaran. SMK Negeri 4 mengundang Tim Damkar Kota Probolinggo untuk melatih mereka. Kegiatan bertajuk “Pelatihan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran,” ini digelar di Lapangan Bagian Barat SMK Negeri 4 Probolinggo, Selasa (30/9).
Sekitar pukul 08.00, keriuhan mulai tampak saat mobil rescue memasuki halaman sekolah. Para taruna dan taruni langsung menyambut dengan antusias. Bahkan, tenaga pendidik dan kependidikan juga mau ketinggalan untuk mendapatkan pelatihan dari Tim Damkar.
Dikomandoi Kepala Bidang Damkar Satpol PP Kota Probolinggo Abdul Kholiq, ada tujuh personel yang pagi itu siap berbagi ilmu. Di antaranya, Sukirno, Surachman Arif, Sulaeman, Kuswantoro, Samsudin, Ahmad Tigana Wanto, dan Yuli.
Dalam pelatihan, para taruna-taruni mendapatkan penjelasan singkat tentang berbagai tipe kelas kebakaran api, jenis alat untuk memadamkan berdasarkan tipenya, teknik menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), simulasi pemadaman langsung, hingga langkah evakuasi yang tepat, aman, dan cepat.
Tim Damkar juga menyimulasikan bagaimana melakukan pemadaman api secara mandiri untuk mencegah meluasnya kobaran api. Pengetahuan dasar ini penting diberikan, sehingga jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran dalam skala kecil di sekolah maupun di rumah, dapat ditangani dengan sesegera mungkin.
Beberapa teknik pemadaman api disampaikan oleh Tim Damkar. Pertama, teknik selimut api (fire blanket). Teknik ini memanfaatkan kain basah yang digunakan untuk memadamkan api dengan cara menutup sumber api. Tujuannya, untuk menghilangkan oksigen, sehingga api otomatis ikut padam.
Teknik ini hanya bisa dipakai pada kebakaran kelas A alias skala kecil yang diakibatkan benda padat. Seperti kayu, kertas, kain, dan semacamnya. Sejumlah taruna dan taruni berkesempatan mempraktikkan pemadaman mandiri menggunakan teknik yang dikenal dengan istilah smoothering ini.
Teknik memadamkan api selanjutnya dengan menggunakan APAR. Tabung merah berisi busa putih untuk menangani kebakaran kelas B akibat benda cair. Seperti solar, bensin, minyak tanah, dan alkohol. Zat-zat ini sering digunakan di sekolah, khususnya saat pembelajaran praktik di bengkel maupun di laboratorium. Sejumlah taruna-taruni dan guru juga berkesempatan mempraktikkannya.
Selanjutnya, teknik pemadaman api ketiga adalah memadamkan api dengan sistem pendinginan (cooling). Media yang digunakan untuk memadamkan api adalah air. Teknik ini digunakan untuk menangani kebakaran kelas A dalam skala besar.
Misalnya, kebakaran lahan luas atau gedung-gedung besar, termasuk gedung sekolah. Agar bisa menyemprotkan air dengan debit besar dan bertekanan tinggi, mobil pemadam kebakaran juga dilengkapi water cannon, sementara kepala selang (nozzel) bisa disesuaikan kebutuhan penyemprotan.
Kota Probolinggo ini dikenal sebagai kota angin. Berkaca dari beberapa kasus yang ditangani Damkar Kota Probolinggo, api bisa semakin membesar saat ada angin. Namun, kondisi geografis seperti ini justru masih banyak yang belum memahami cara penanganan kebakaran yang tepat.
“Itulah kami mengapresiasi inisiasi SMK Negeri 4 Probolinggo, yang menginisiasi untuk membekali para taruna-taruninya pengetahuan dasar bagaimana pencegahan dan penaggulangan kebakaran,” ujar Abdul Kholiq.
Kepala SMK Negeri 4 Probolinggo Agus Yudiyanto, S.Pd., M.M. mengatakan, pelatihan ini penting diberikan. Bukan sekadar edukasi untuk membentuk taruna-taruni agar terampil dan siaga, tapi juga untuk meminimalisasi terjadinya risiko kebakaran di lingkungan sekolah maupun di lingkungan.
“Jika kebakaran tidak dapat dihindari, para taruna-taruni yang sudah mengikuti pelatihan ini mampu untuk menanggulangi kebakaran tersebut menggunakan teknik yang sudah diajarkan,” harapnya.