Suara Demokrasi Pemilihan Umum Wadan 1 dan Wadan 2 2024

Suara Demokrasi Pemilihan Umum Wadan 1 dan Wadan 2 2024

Suara Demokrasi Pemilihan Umum Wakil Komandan (Wadan) 1 dan Wadan 2 2024 di SMKN 4 Probolinggo menjadi ajang pembelajaran demokrasi yang mendalam bagi para siswa. Sebagai bagian dari implementasi P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), kegiatan ini bertujuan menanamkan nilai-nilai demokrasi, integritas, dan tanggung jawab melalui proses pemilu yang berlangsung secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (LUBER JURDIL).

Acara yang diselenggarakan pada tanggal 6 – 10 Januari 2025 ini berlangsung meriah dengan melibatkan seluruh elemen sekolah, termasuk siswa, guru, dan staf. Dengan tema “Suara Demokrasi untuk Pemimpin Muda,” pemilu ini menjadi momentum penting untuk melatih siswa menjadi pemimpin yang berkualitas dan berkarakter Pancasila.

Pembukaan dan Penekanan Nilai Demokrasi

Pemilihan umum ini diawali dengan upacara pembukaan yang dihadiri oleh Kepala SMKN 4 Probolinggo, Bapak Agus Yudiyanto, yang memberikan sambutan inspiratif. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya pemilu sebagai sarana untuk melatih siswa menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

“Kegiatan ini bukan sekadar pemilihan, tetapi juga pembelajaran berharga tentang bagaimana sistem demokrasi berjalan. Melalui P5, kita ingin siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat sesuai nilai-nilai Pancasila,” ujar beliau.

Sementara itu, Ketua Panitia Pemilu, menjelaskan mekanisme pemilihan yang telah dirancang secara detail untuk memastikan proses berjalan dengan transparan dan akuntabel. “Kami melibatkan siswa dalam semua tahapan, mulai dari pencalonan hingga penghitungan suara. Ini adalah bentuk pendidikan demokrasi yang nyata,” ungkapnya.

Proses Pemilu: Dari Pencalonan hingga Kampanye

Proses pemilihan dimulai beberapa minggu sebelumnya dengan tahapan pencalonan. Para kandidat yang ingin maju sebagai Wadan 1 dan Wadan 2 harus memenuhi beberapa kriteria, seperti memiliki rekam jejak kepemimpinan yang baik, aktif dalam kegiatan sekolah, dan mampu menyampaikan visi dan misi yang jelas.

Setelah melalui tahap seleksi, terpilihlah empat kandidat untuk masing-masing posisi. Para kandidat ini kemudian diberikan kesempatan untuk berkampanye di depan seluruh siswa. Kampanye dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti pidato di lapangan upacara, penyebaran poster, dan diskusi terbuka.

Dalam kampanye mereka, para kandidat tidak hanya memaparkan program kerja, tetapi juga menjawab pertanyaan dari siswa terkait isu-isu yang menjadi perhatian di sekolah. Proses ini memberikan pengalaman berharga bagi siswa tentang bagaimana berinteraksi dengan calon pemimpin dan menyampaikan aspirasi mereka.

Hari Pemilu: Pesta Demokrasi di Sekolah

Puncak acara berlangsung pada hari pemilihan. Sejak pagi, suasana sekolah sudah terlihat semarak dengan atribut pemilu yang menghiasi setiap sudut. Panitia pemilu menyiapkan bilik suara dan kotak suara yang mirip dengan proses pemilu di tingkat nasional, memberikan pengalaman autentik kepada siswa.

Satu per satu siswa memasuki bilik suara untuk memberikan hak pilihnya. Mereka terlihat antusias mengikuti proses ini, mencerminkan semangat demokrasi yang telah tertanam dalam diri mereka.

“Saya senang sekali bisa ikut memilih. Ini pengalaman pertama saya mengikuti pemilu, dan saya merasa menjadi bagian penting dari sekolah,” ujar siswa kelas XI Nautika.

Proses penghitungan suara dilakukan secara terbuka di depan seluruh siswa. Hal ini menunjukkan komitmen sekolah terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam proses demokrasi.

Hasil Pemilu dan Pelantikan

Setelah penghitungan selesai, diumumkanlah hasil pemilu. Wiradinata Maulana terpilih sebagai Wadan 1, sementara Muhammad Alfan mendapatkan kepercayaan sebagai Wadan 2. Kedua kandidat terpilih ini menerima sambutan hangat dari seluruh siswa dan guru.

Dalam sambutannya, Wira mengungkapkan rasa terima kasih kepada teman-temannya yang telah memberikan kepercayaan kepadanya. Ia berjanji akan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.

“Saya berkomitmen untuk menjadi pemimpin yang mendengarkan suara teman-teman dan membawa perubahan positif bagi sekolah kita,” ujar Wira.

Refleksi dan Harapan

Kegiatan Pemilihan Umum Wadan 1 dan Wadan 2 di SMKN 4 Probolinggo bukan hanya sekadar ajang untuk memilih pemimpin, tetapi juga menjadi wahana pembelajaran bagi seluruh siswa tentang pentingnya demokrasi. Dengan melibatkan siswa dalam setiap tahapan, sekolah berhasil menciptakan pengalaman yang mendidik dan bermakna.

Sebagai bagian dari program P5, kegiatan Suara Demokrasi Pemilihan Umum mencerminkan bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diintegrasikan dalam kegiatan sekolah. Selain itu, pemilu ini juga memberikan siswa wawasan tentang pentingnya partisipasi aktif dalam kehidupan demokrasi. Menjadi bekal berharga bagi mereka di masa depan.

Melalui kegiatan seperti ini, SMKN 4 Probolinggo terus menunjukkan komitmennya untuk mencetak generasi muda. Tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan siap menjadi pemimpin di berbagai bidang.

Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk mengimplementasikan pendidikan demokrasi yang bermakna dan mendalam.

Scroll to Top