Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Probolinggo telah menggelar acara sosialisasi anti perundungan sebagai bagian dari upaya untuk membangun lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk intimidasi dan kekerasan. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa serta masyarakat tentang bahaya perundungan dan pentingnya mewujudkan lingkungan belajar yang inklusif dan hormat satu sama lain.
Sosialisasi anti perundungan yang diselenggarakan oleh BKD Kota Probolinggo dihadiri oleh siswa SMKN 4 Probolinggo. Para peserta diajak untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang perundungan, termasuk presentasi, diskusi kelompok, dan permainan peran.
Dalam presentasi awal, para narasumber dari BKD Kota Probolinggo memberikan pemahaman yang mendalam tentang konsep perundungan, jenis-jenis perundungan, serta dampak psikologis dan emosional yang dapat ditimbulkannya bagi korban. Mereka juga mengajak peserta untuk memahami peran mereka dalam mencegah dan mengatasi perundungan di lingkungan sekolah.
Melalui diskusi kelompok, para peserta diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan pemikiran mereka tentang perundungan. Mereka diajak untuk merenungkan tentang pentingnya menghormati perbedaan dan membangun sikap empati serta toleransi terhadap sesama.
Selain itu, permainan peran juga menjadi bagian menarik dalam acara ini, di mana para peserta dapat memahami secara langsung bagaimana rasanya menjadi korban perundungan atau menjadi saksi yang diam terhadap tindakan perundungan. Hal ini membantu mereka untuk lebih peka dan responsif terhadap situasi-situasi yang memerlukan intervensi dalam kehidupan sehari-hari.
Selain memberikan pemahaman tentang bahaya perundungan, acara sosialisasi ini juga menekankan pentingnya melaporkan setiap kasus perundungan yang terjadi. Para peserta diberikan informasi tentang mekanisme pelaporan yang ada di sekolah dan komunitas, serta diingatkan bahwa melaporkan perundungan adalah langkah pertama dalam memberantas perilaku tersebut.
Dengan berakhirnya acara sosialisasi anti perundungan oleh BKD Kota Probolinggo, para peserta mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua. Mereka merasa termotivasi untuk menjadi agen perubahan dalam mencegah dan mengatasi perundungan, serta berkomitmen untuk mempraktikkan sikap hormat dan empati dalam interaksi sehari-hari.
Partisipasi SMKN 4 Probolinggo dalam acara sosialisasi anti perundungan ini menjadi bukti komitmen sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan setiap individu. Dengan dukungan dari BKD Kota Probolinggo dan komunitas yang peduli, diharapkan perundungan dapat diminimalisir dan akhirnya dihapuskan dari lingkungan sekolah maupun masyarakat.