PTM Terbatas Dilakukan Di SMKN 4 Probolinggo

PTM Terbatas Dilakukan Di SMKN 4 Probolinggo

Kasus yang melanda dunia ini sangat meresahkan bagi siapa pun. Pandemi Covid-19 ini merugikan banyak pihak dari segala bidang, khususnya di bidang Pendidikan. Hampir sekolah di seluruh Indonesia tidak bisa melakukan kegiatan belajar – mengajar seperti biasanya dikarenakan aturan pemerintah untuk mengurangi interaksi antar sesama dengan basis peraturan yaitu Social Distancing. Pembatasan inilah yang membuat kendala dalam proses belajar – mengajar di sekolah dengan upaya bisa menekan angka pertumbuhan Covid-19. Maka pemerintah mengadakan pembelajaran daring atau pemebelajaran PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Setelah melakukan kurang lebih 1 tahun PJJ, pemerintah memperbolehkan sekolah tatap muka namun itu terbatas. PTM (Pembelajaran Tatap Muka) terbatas pun mulai dilakukan di beberapa sekolah yang ada di Indonesia.

Nahh, di SMKN 4 Probolinggo juga mengadakan PTM terbatas lohh. Hal yang di nanti – nanti oleh pengajar untuk langsung menyampaikan materi tanpa perantara aplikasi online. Meskipun dibagi menjadi kelompok A dan B atau 50% dari siswa. PTM terbatas ini di mulai dari tanggal 7 April 2021 sampai 6 Mei 2021 tetapi pada tanggal 12 April 2021 sampai 16 April libur awal puasa. Meskipun banyak kendala yang dialami oleh guru – guru pengajar, namun PTM terbatas ini tetap dilaksanakan dengan lancar dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah di tetapkan oleh pemerintah. Selian itu, PTM ini juga ada kekurangan dan kelebihannya. Apa itu? Yuk, kita mulai dari kelebihannya dulu.

Jadi, sebuah kegiatan itu pasti ada kelebihan dan kekurangan PTM terbatas yang di lakukan SMKN 4 Probolinggo juga demikian begitu. Kelebihan adalah guru dapat melakukan penilaian secara normal sesuai kurikulum 2013 dan sebelum pandemi Covid-19. Dengan diadakan PTM terbatas ini, guru juga bisa melakukan penilaian cepat terhadap pengetahuan muridnya agar guru mengukur seberapa kecerdasan dan pemahaman materi yang telah disampaikan sebelumnya. Selain itu, murid dan guru bisa bersosialisasi seperti biasa dengan menggunakan protokol kesehatan yang sebelumnya belum kenal menjadi kenal.

Kekurangannya adalah meskipun sudah dilakukan PTM terbatas oleh SMKN 4 Probolinggo masih ada taruna maupun taruni yang tidak mengikuti PTM terbatas degan alasan sakit, ijin, maupun alpha. Dengan demikian, guru pengajar tersebut juga harus berkomunikasi pada murid dan wali kelas. Namun, murid yang tidak masuk tersbut juga diberikan tugas khusus sesuai mata pelajaran yang sudah dijadwalkan untuk mengirim tugasnya via Whatsapp maupun Google Classroom.

Kekurangan PTM terbatas bagi murid adalah karena setiap harinya pembelajaran dilakukan daring, murid harus lebih disiplin dan tidak santai – santai dalam menerima materi yang diberikan oleh guru, waktu untuk kegiatan belajar di sekolah lebih sedikit karena dibatasinya kontak bertemu dengan orang lain. Kekurangan PTM terbatas bagi guru adalah sedikitnya waktu untuk menerangkan materi kepada murid dengan banyaknya materi yang belum dijelaskan sedangkan waktu yang diberikan dalam PTM terbatas ini hampir setengah dari total waktu jam pembelajaran pada sekolah umum sebelum terjadi pandemi Covid-19 dan murid dibatasi datang 50% dari total keseluruhan siswa. Hal ini menjadi permasalahan dari PTM terbatas.

Sebuah permasalahan tentunya pasti ada solusi untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi. Untuk permasalahan PTM terbatas ini, guru harus memiliki trik dalam pemberian materi kepada murid. Mengapa demikian? Karena dari banyaknya materi yang akan di sampaikan kepada murid pastinya tidak semua materi akan tersampaikan dengan baik karena adanya batasan waktu dalam PTM terbatas. Jadi, trik tersebut adalah guru meringkas materi – materi tersebut dan memberikan trik khusus semenarik mungkin agar murid lebih cepat dalam memahami materi yang disampaikan.

Tidak guru saja yang harus memiliki trik dalam belajar, tetapi murid pun harus punya. Trik yang harus dilakukan murid adalah bagaimana mereka mengatur waktu mereka dalam belajar dan bermain mereka. Dan murid harus sesering mungkin untuk membuka – buka kembali materi – materi yang telah didampaikan atau diberikan guru mereka. Dengan demikian, murid pastinya lebih cepat mengerti dalam pemahaman materi yang di berikan oleh guru mereka. Pastinya dengan cara tipe belajar yang mereka senangi

Scroll to Top