SMKN 4 Probolinggo kembali mengukuhkan diri sebagai sekolah yang peduli terhadap pelestarian budaya dengan menyelenggarakan Pentas Seni Eksprena 2025. Acara tahunan yang digelar pada Kamis, 20 Februari 2025 ini mengusung tema “Cultural Fest: Merajut Kebhinekaan dalam Seni”. Bertempat di halaman sekolah, acara ini berhasil menarik perhatian ribuan pengunjung, mulai dari siswa dan tamu undagan.
Pentas Seni Eksprena 2025 tidak hanya menjadi ajang ekspresi seni, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada generasi muda. Dengan berbagai pertunjukan spektakuler, pameran budaya, dan kuliner tradisional, SMKN 4 Probolinggo membuktikan bahwa sekolah kejuruan juga mampu menjadi garda depan dalam pelestarian budaya.
Pembukaan yang Meriah
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala SMKN 4 Probolinggo, Agus Yudiyanto, S.Pd., M.Pd., didampingi oleh perwakilan Cabang Dinas Pendidikan Probolinggo. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya melestarikan budaya sebagai bagian dari identitas bangsa.
“Pentas Seni Eksprena tahun ini kami dedikasikan untuk merayakan keragaman budaya Indonesia. Kami ingin siswa-siswa tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga mencintai dan memahami budaya sendiri,” ujar beliau.
Pembukaan acara diwarnai dengan pertunjukan Marching Band yang melibatkan lebih dari 10 siswa. Marching Band yang menggabungkan unsur-unsur kemaritiman ini berhasil memukau penonton. Tidak hanya itu, pembukaan juga diramaikan dengan penampilan musik tradisional dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta tari tradisional.
Pameran Budaya: Menyibak Kekayaan Nusantara
Salah satu highlight dari Pentas Seni Eksprena 2025 adalah pameran budaya yang menampilkan kekayaan seni dan tradisi dari berbagai daerah di Indonesia. Setiap jurusan di SMKN 4 Probolinggo diberi tugas untuk menampilkan karya yang memasukkan budaya di dalamnya.
Misalnya, jurusan NKN menampilkan budaya Jawa Timur dengan cerita Roro Jonggrang dan berbagai kerajinan. Sementara itu, jurusan Teknik Otomotif (TO) memamerkan budaya Bali, lengkap dengan tarian Kecak.
“Kami ingin siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga terlibat langsung dalam pelestarian budaya. Pameran ini adalah cara kami mengajarkan mereka untuk menghargai warisan leluhur,” jelas salah seorang guru pendamping, Pak Dedy.
Pengunjung juga dapat menikmati berbagai kuliner tradisional yang disajikan di stan-stan pameran. Mulai dari jajan tradisional, jajan khas daerah, hingga jajanan kekinian, semua hidangan ini disiapkan langsung oleh siswa-siswa SMKN 4 Probolinggo.
Pertunjukan Seni yang Spektakuler
Selain pameran, Pentas Seni Eksprena 2025 juga menampilkan berbagai pertunjukan seni yang spektakuler. Acara ini menjadi ajang bagi siswa untuk menunjukkan bakat mereka di bidang seni, mulai dari tari, musik, teater, hingga agama.
Salah satu pertunjukan yang paling dinantikan adalah drama musikal bertajuk “Kisah Ramayana”. Dipentaskan oleh siswa-siswa jurusan NKN, drama ini berhasil menyedot perhatian penonton dengan kostum yang megah dan alur cerita yang mengharu biru.
“Kami berlatih selama tiga minggu untuk pertunjukan ini. Semua kostum dan properti dibuat sendiri oleh siswa,” ujar Zaskia, salah seorang peserta drama musikal.
Tidak kalah menarik, penampilan band SMKN 4 Probolinggo yang membawakan lagu-lagu populer juga berhasil memukau penonton. Dengan aransemen modern yang terdengar segar dan cocok untuk kalangan muda.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun acara berlangsung sukses, panitia penyelenggara mengakui bahwa ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah keterbatasan anggaran dan waktu persiapan. Namun, hal ini tidak mengurangi semangat mereka untuk terus mengadakan acara serupa di tahun-tahun mendatang.
“Kami berharap Pentas Seni Eksprena bisa menjadi agenda rutin yang semakin besar dan meriah. Kami juga ingin melibatkan lebih banyak pihak, termasuk masyarakat umum,” ujar ketua panitia, Bapak Komar.
Penutup
Pentas Seni Eksprena 2025 SMKN 4 Probolinggo telah berhasil menjadi ajang yang memadukan seni, budaya, dan pendidikan. Melalui acara ini, sekolah ini tidak hanya menunjukkan prestasi siswa, tetapi juga mengajak semua pihak untuk turut serta dalam melestarikan budaya Indonesia.
Bagi masyarakat Probolinggo, acara ini menjadi pengingat bahwa budaya adalah warisan berharga yang harus dijaga dan dilestarikan. Dengan semangat kebersamaan dan kreativitas, SMKN 4 Probolinggo siap mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga mencintai budayanya sendiri.